Share

Chapter 38 Terpecahnya Gundah

Malam semakin larut, Kedai juga sudah terasa sepi, mungkin ini waktunya menutup Kedai. Tapi perkara hati Linara masih berkecamuk dengan kegelisahan juga rindu yang menyiksa. Wajahnya tampak lebih sendu dari biasanya, membuat Rayhan yang memperhatikannya merasa sakit campur khawatir dengan Linara.

Saat secarik lap sedang diputar pada porosnya meja, menghilangkan sebagian noda yang tertinggal. Tapi lamunan sang pemegang lap tampak risau, dia tak berhenti mengelap meja, hingga menyenggol vas kecil yang menimbulkan sedikit bising.

Prang!

Pecahan belingnya menyebar, suara bising sesaat membuat Linara tersadar dengan cerobohnya. Segera berjongkok dan mulai memunguti serpihannya.

“Kamu engga apa-apa, Linara?”

Rayhan segera hadir, Linara hanya menatapnya sebentar lalu kembali memunguti serpihan beling. Rayhan menyadari perihal tatapan dingin Linara, segera mungkin dia membantunya.

“Kalau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status