Share

Bab 13. Euforia

Keluarga besar berkumpul di ruang makan untuk merayakan kehamilan Aida. Semua terlihat bahagia, semua saling bercanda dan tertawa. Pun begitu dengan Rumi yang turut tersenyum dan tertawa ketika ada yang melempar candaan. Namun sungguh sayang, apa yang dirasakan Rumi tidak sejalan dengan yang terlihat di wajahnya. Gadis dua puluh tahun itu mati-matian bertahan di tengah keluarga demi menghormati Aida dan Hanan.

“Iya, lho, Ma. Tadi Rumi sampai bela-belain beli es krim buat aku. Rasanya tuh udah mau ngiler aja pas lihat anak kecil itu makan es krim.” Aida menoleh pada Rumi yang duduk terpisah oleh kursi Hanan darinya. “Makasih, ya, Rum,” tuturnya tulus.

“Sama-sama, Mbak. Aku senang kok, bisa ngelakuin sesuatu yang berguna buat Mbak Aida,” balas Rumi.

Termasuk duduk seperti orang bodoh di tengah euforia ini. Gadis itu melanjutkan ucapannya di dalam hati.

“Kamu harus ekstra hati-hati, ya, Da. Ingat perjuangan kalian untuk bisa menghadirkan calon buah hati ini. Jaga baik-baik kandungan kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status