Share

Bab 27. Nyaris Celaka

“Woy!” Doni memukul lengan Hanan. “Malah ngelamun lagi,” ujarnya.

Hanan berkedip cepat beberapa kali, tersentak oleh pukulan setengah tenaga itu.

“Sori, ngomong apa tadi?” tanya Hanan.

Doni berdecak lalu mengulangi kembali perkataannya.

“Aku tadi bilang, gimana kalau kita ke kantor pengacaranya sekarang saja. Mumpung masih ada waktu,” kata Doni.

Hanan menekuk siku, menilik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Udah jam dua ini. Jauh nggak kantornya?” tanya Hanan.

“Enggak begitu jauh. Kalau jalanan lancar, palingan juga setengah jam sampai,” jawab Doni.

Hanan berpikir sejenak. “Ya sudah, kita jalan sekarang saja biar nggak kesorean,” putusnya.

Mereka pun sepakat untuk pergi menemui pengacara. Setelah memberi pengarahan kepada mandor, mereka bergegas mengaspal menuju kantor pengacara kenalan Doni. Selama perjalanan itu, Hanan tidak bisa fokus. Beberapa kali dia hampir menabrak kendaraan di depannya, bahkan sempat dimaki oleh pengguna jalan yang lain. Semua itu karena dia memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status