Share

Bab 26. Janji

Duduk di balik meja kerjanya, Hanan memegang sebuah ponsel dengan rona bahagia yang terpancar jelas di wajahnya. Lelaki itu sesekali tertawa oleh candaan mesranya terhadap sang istri.

“Nanti pulangnya bawain salad buah, ya. Itu tuh, yang di dekat SMA 2. Enak banget, lho,” pinta Aida.

“Hei, ingat pesan dokter. Harus jaga pola makan dengan benar,” kata Hanan.

“Tapi aku pengin banget, Han. Di mulutku rasanya udah penuh liur gegara pengin salad itu,” rengek Aida.

“Itu namanya ngidam, Sayang,” kata Hanan sambil terkekeh.

“Nah itu tahu. Beliin, dong,” kata Aida sambil mengerucutkan bibir, dalam mode manja.

Hanan tahu istrinya sedang mengidam, namun dia juga harus mengingatkan sang istri akan kondisinya. Aida tidak seperti ibu hamil pada umumnya yang dapat mengonsumsi segala macam makanan dengan bebas tanpa harus merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya. Salah satu yang harus Aida patuhi adalah menjaga asupan gula. Sedangkan dalam salad buah yang wanita itu minta, sudah pasti memiliki kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status