Share

Panah Pesona

“Mengapa permainan pertamanya harus berat seperti ini?” Amanda bertanya dengan nada kesal pada Marsha yang berdiri di sampingnya. Merasa diajak berbicara, wanita itu lantas menolehkan pandang sembari terkekeh pelan. Terhitung empat kali ini Manda mengudarakan pertanyaan yang sama dengan arah pandang tertuju pada senja.

Kini keduanya, ralat, bersama Bianca juga, sedang berdiri di sisi lokasi permainan.

“Jangan terlalu berlebihan, Manda. Ini tidak masuk ke dalam kategori permainan berat,” balas Marsha sebelum menggeleng-gelengkan kepalanya.

Manda menoleh ke arah wanita itu sebentar, lalu mengembuskan napas panjang. Sepertinya memang begitu, ia yang terlalu berlebihan. Permainannya hanya memanah dengan buah sebagai bidikkan, tetapi bagi ia yang tidak pernah melakukannya, tetap terasa berat bukan?

“Senja!” Gadis itu berteriak tanpa mengindahkan banyak pasang mata yang langsung tertuju ke arahnya. Senyuman merekah pada bingkaian wajah gadis itu begitu pria yang dipanggilnya menolehkan pand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status