Share

Pendonor mata

Bab81

"Tidak apa," sahut Deslim ketus.

Dengan berat, Aluna melepaskan kepergian anak lelakinya itu kembali ke kota Monarki.

Sepanjang perjalanan menuju kota Monarki, Deslim banyak terdiam dan tercenung memandangi pemandangan luar jendela pesawat.

"Sayang," lirih Jeremy.

"Hhhmm," sahut Deslim malas.

"Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Tidak ada."

"Mengapa kamu banyak terdiam? Apakah aku beban?"

"Tidak. Please, bisakah kamu diam dan beristirahat. Jujur, aku masih syok dengan hal ini. Aku terpukul dan sakit hati, melihat keadaan kamu."

Air mata Jeremy menetes. "Maaf, bukan inginku seperti ini. Andai saja saat itu kamu tidak menganggu aku mengemudi----"

"Kamu nyalahin aku?" bentak Deslim, membuat Jeremy langsung terdiam, tanpa bisa menyelesaikan ucapannya.

"Sudah cukup ya, Jeremy! Jangan memancing emosiku. Aku tahu, menjadi cacat bukan maumu! Sama, itu juga bukan mauku, paham!!"

Jeremy hanya terdiam, dengan menahan perasaan sakit hatinya mendengar kata- kata cacat dari istri yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status