Share

Pengakuan

“Gimana kencan Lu, Bro?”

“Ah, susah kalo masih bocah, Vid,” keluh Andra. Ia meletakkan kunci mobil David di atas meja, lalu menyandarkan diri di bean bag seketika menghembuskan napas panjang.

“Lah kenapa?” David meraih kunci motor Andra di sling bag-nya dan melemparkan ke samping Andra.

“Masa kencan temen-temen satu gengnya ikut semua. Kan tiba-tiba merasa dimiskinkan gue. Untung bensin Lu banyak,” lanjut Andra.

“Jadi?”

“Ya udah, nggak gue lanjutin dah pedekate-nya,” Andra melenguh pasrah.

“Bukan, bensin gue ... Lu isi nggak?”

“Ya ... enggak lah, kan gue udah miskin tadi,” kilah Andra. Ia menoleh ke arah David, lalu cepat-cepaat mengambil kunci mobil dan pergi meninggalkan kost.

David tersenyum namun juga miris melihat sahabat langkanya itu. Jika boleh David sempat terpikir untuk mengkarantina Andra, dan mengembangbiakkannya agar tidak punah. Persahabatan mereka berdua sudah pada tahap tidak mengenal s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status