Share

Terduga

Aku ikut ke mana Om Andi pergi. Tentu saja setelah menggunakan baju yang pantas seperti katanya. Sepertinya aku cari mati saja. Sudahlah di desa ini tidak kenal dengan siapa-siapa selain calon mertuaku. Ikutan pula sok ramah bukan main. Hasilnya aku dipandang oleh ibu-ibu di sini. Bahkan ada anak kecil yang melihat sambil menunjukku. Kemudian mereka bisik-bisik.

Duh, kalau sudah seperti ini ingin rasanya aku cari di mana Om Andi, tapi tidak mungkin. Dia tadi sedang sibuk membantu pengurusan jenazah temannya. Aneh sekali kalau dipikir-pikir. Tiba-tiba saja meninggal. Padahal tadi malam saat berkunjung teman Om Andi masih baik walau batuk-batuk.

Satu jam kemudian akhirnya calon mertua menyambangiku. Dia terlihat berpeluh di bawah terik matahari, dan aku sempat pangling melihatnya. Astagah, isi kepalaku di tengah orang ramai kenapa harus seperti ini?

“Nora, sebaiknya kamu pulang sendirian. Tidak baik kamu di sini lama-lama. Pihak keluarga teman Om tidak suka dengan kamu.” Perkataan Om
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status