Share

Setumpuk Uang 2

“Tolonglah, Indah, kalau ke kantor aku males banget ada bunganya. Kalau sama kamu, kan, nggak,” rengeknya lagi.

“Kali ini nggak bisa, Vi, uangku juga habis buat ongkos bolak-balik sama makan di desa.” Aku berbohong, biar sajalah.

Aku lanjut menarik baju, eh, ini punya Tante Nora, kenapa bisa aku bawa ya? Aku keluarkan semuanya dan detik itu juga aku serta Silvi terbelalak. Ada tumpukan uang merah yang berjatuhan. Aku hitung ada satu, dua, tiga, empat, lima. Gila aja lima puluh juta. Ini uang siapa?

“Tuh, ada uangnya, Indah. Aku pinjam dikit aja, loh, pleease, Indah, gajian aku balikin, suer,” desak Silvi lagi.

Terus perutnya berbunyi keroncongan. Inilah aku yang gampang kasihan dengan orang. Ya sudah dari tumpukan uang lima puluh juta itu aku tarik saja satu juta dan berikan padanya. Silvi sangat senang bahkan mencium tanganku.

“Eh, Indah. Kalau kamu kesepian sama susah habis ditinggal Bang Angga, nanti aku kenalin deh sama cowok lain. Aku ngerti, kok, kalian udah ngapain aja.” S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status