Share

Kegilaan 1

“Nora.”

Suara yang sudah lama nggak aku denger. Ya, nggak lama juga, sih, menyebut namaku dengan penuh ketegasan. Aku menoleh dan melihatnya ada di luar kos-kosanku. Lekas aku menyambutnya.

Iya, dia bukan orang lain. Dia adalah calon mertua yang aku sayangi dan kami sudah melampaui batas serta tidur bersama layaknya suami istri. Gila. Udahlah, nggak usah dibilang berkali-kali.

“Om,” jawabku sambil tersenyum lebar. Ingin aku memeluknya, tapi di sini terlalu banyak orang.

“Apa kabar kamu?” tanyanya sambil mengembuskan asap rokok.

Aslinya aku tidak suka lelaki merokok, tapi apa mau dikata. Sudah telanjur terbuai. Ya sudah terima saja semuanya.

“Indah baik, Om. Om sendiri gimana? Kok, bisa sampai di sini?” Aku memainkan tangan saking gugupnya.

“Memangnya kenapa? Tidak boleh? Atau ada yang marah kalau Om mengunjungi kamu?”

“Nggak, kok, Om. Nggak sama sekali. Cuman, kan, katanya kemarin lebih suka mendekam di kampung. Terus tiba-tiba aja ke sini. Ya, Indah kaget.”

“Tapi senang, Om ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status