Share

Perempuan Lain

Kami pulang berdua, belum tahu akan menginap ke mana. Tapi waktu diajak ke hotel, aku iyain aja semua kata Om Andi. Lagian di kos sendirian, sepi banget rasanya.

“Kalau kamu mau pindah saja ke hotel selama Om ada di sini, bagaimana?” tawarnya padaku.

Aku lihat mata supir taksi melirik dari spion. Mungkin pikirannya kami ini sugar daddy dan babby. Agak sedikit mirip memang.

“Emang rencana Om, berapa lama di sini? Biaya sehari tinggal di hotel itu mahal loh, Om.” Iya, aku pikir-pikir kok Om Andi kayak golongan sultan dari Arab sana. Padahal rumah di kampungnya kayu, motor butut, mobil nggak ada.

“Satu minggu saja, tidak lama lagi Om akan pulang.” Mendengar perkataannya aku langsung melepaskan tangan Om Andi. Satu minggu sudah berjalan tiga hari, berarti empat hari lagi donk.

“Kenapa nggak sebulan aja, Om. Uang, Om, kan banyak?”

“Kalau kamu mau, ikut Om saja ke kampung dan tinggalkan semua yang ada di kota. Semuanya termasuk orang tua kamu.”

Degh!

Hatiku memanas mendengarnya. Supi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status