Share

Bab 117.  Menyodorkan Bukti

“Apa ini?”

Dahiku berkerut saat membaca berderet perjanjian yang tidak masuk di akal. Satu persatu mulai menjadi titik terang. Kejadian saat itu ternyata begini di atas kertas.

Korban di hari itu bukan hanya Adi, tetapi anak si Naga Satria mengalami cacat permanen yang menyebabkan dia hanya memiliki satu kaki. Tidak hanya itu, pertikaian menyebabkan syaraf kepalanya tidak bisa pulih seperti semula.

Dari perjanjian ini, Kakek Sebastian mengambil alih tanggung jawab kejadian itu yang dibayar dengan semua aset di kota itu. Termasuk rumah dan pabrik gula.

Poin lainnya, si Naga Satria itu berjanji tidak akan mengusik ibuku lagi. Tidak hanya itu, tertulis juga nama Eyang Jaya sekeluarga yang akan terlindungi dengan perjanjian ini. Ini seperti penebusan dosa Kakek Sebastian karena sudah menyebabkan Adi kehilangan nyawa.

Bos Naga berencana membalas dendam kepada Eyang Jaya dengan berencana memotong kaki anak Eyang Jaya yang itu dimaksudkan ibunya Raya. Hutang kaki dibayar kaki. Ngeri, kan
Astika Buana

Mohon maaf lahir dan batin, ya. Selalu bahagia dan semangat.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
mohon maaf lahir dan batin juga kka,selalu nunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
maaf lahir batin thor. terimakasi up nya. selalu di tunggu updetan nya lagi thor. semangat. sehat-sehat selalu thor
goodnovel comment avatar
Mis Samia
sekian lama yg ditunggu akhirnya datang juga,maaf lahir bathin juga thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status