Share

Bab 32. Memang Dia

Semakin melangkah bersamanya, semakin rasa penasaran mencuat. Itu membuatku mengukuhkan hari-hari ke depan membersamainya.

"Kita langsung pulang?"

"Iya," jawabku langsung

Masih ingat nasehat ibu sebelum pulang. Dia mewanti-wanti untuk menjauh dari lelaki ini saat kondisi tidak bisa aku kendalikan. Kedekatan dengannya memaksaku menumpulkan logika. Sebelum aku menyerah, lebih baik menghindar.

"Tapi besok harus datang sesuai janji."

"Pasti."

Pikirku, kalau bersamanya di waktu siang, pasti akan aman. Toh ini bukan di rumahnya yang besar kapan hari itu. Ini di tempat singgah tidak jauh dari kampus.

POV Alexander

Semesta sekarang memihak kepadaku. Giliranku sekarang mengusahakan untuk mengakhiri kesepian ini. Menghapus hari-hari yang lalu dan menggantikan dengan kebahagiaan dengan wanita tujuanku.

Terlahir pada keluarga yang tidak sempurna. Sejak kecil dalam asuhan Kakek Sebastian tanpa mengenal cinta dari orang tua. Kata Tante Lela, kisah cinta ibu dan Papa seperti cerita di roman. Papak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status