Share

Puncak Kemarahan

"Cinta, apa yang kamu katakan itu?"

Cinta berlari ke luar kamar, Berlian pun mencoba mengejarnya tapi di hentikan Nenek Lastri. Berlian tak menyangka jika Cinta akan bicara hal seperti.

"Aku tidak pernah mengajarkan dirinya bicara seperti itu," ujar Berlian.

"Itu ikatan batin, antara anak dan ayah. Mau memisahkan seperti apa pun, mereka adalah ayah dan anak. Mungkin Jonathan tidak sejahat yang kamu pikirkan." Nenek Lastri mencoba membujuk Berlian.

Memang Jonathan mungkin tidak jahat, tapi keluarga dan calon istrinya tidak mungkin akan bisa menerima Cinta begitu saja. Ia paham bagaimana orang kaya itu, mengandalkan uang dan uang.

Seperti kemarin, Pak Ferdinand memintanya pergi dengan memberikan cek kembali.

"Biar Nenek yang bicara sama Cinta," ujar sang nenek.

Nenek Lastri ke luar dan mencari Cinta. Sementara, Berlian hanya bergeming Memikirkan ucapan neneknya. Beberapa hal memang nenek Lastri benar, tapi hati kecil Berlian masih sangat egois.

Berdiam di kampung halaman adalah hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
selalu menunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status