Selama Lima tahun Berlian hidup bersama sang anak. Hidupnya sangat sulit hingga akhirnya ia mendapat perkejaan di sebuah perusahaan sebagai office girl. namun, tanpa di sangka olehnya ia kembali bertemu dengan pria yang pernah singgah di hatinya. namun,pria itu kini terlihat dingin dan sudah memiliki tunangan. bagaimana nasib Berlian yang ingin sekali mengatakan pada Jonatan tentang Cinta, anak perempuan yang ia lahiran tanpa dia tahu.
Lihat lebih banyak"Bagaimana, dia pintar kah hari ini?" tanya Jonathan saat pulang dari kantor. Pria itu berusaha bersikap tenang seolah-olah bayi laki-laki itu adalah bayinya. Demi kebahagiaan Berlian, dia tak mau istrinya stres dengan keadaan yang sebenarnya.Walaupun dirinya benar-benar begitu sangat tertekan, ia sangat merindukan anaknya dan juga dirinya belum mengetahui bagaimana nasib dari putranya itu. Apakah putranya semua kebutuhannya terpenuhi, apakah putranya sudah minum susu, apakah putranya bisa tidur dengan nyenyak? "Dia pintar, laki-laki hebat seperti kamu."Berlian benar-benar menjadi Ibu yang terbaik untuk kedua anaknya itu. Ia juga sangat menyayangi putranya tersebut, apalagi anaknya benar-benar tidak menyusahkan, tidak seperti bayi lainnya pada umumnya Rio benar-benar begitu sangat penurut dan jarang sekali menangis. Bahkan malam pun anaknya itu pun menangis hanya meminta susu saja. Berlian benar-benar merasa begitu sangat bahagia karena mendapatkan anak-anak yang sangat pintar sep
Masalah rumah sakit di urus oleh Arnold. Sementara, Jonathan fokus dengan bayi yang sudah berada di tangannya dan hari ini akan pulang bersamanya dan Berlian. Entah, dia jatuh hati dengan bayi tampan yang dia adopsi dari sebuah panti asuhan. Sedikit ada kemiripan, bayi laki-laki itu berkulit putih bersih, bibir tipis juga rambut tebal.Atas bantuan kakaknya, dia bisa menemukan bayi itu dirinya tidak mau membuat keadaan sang istri terpuruk dengan apa yang terjadi kepada bayi mereka biarkan dirinyalah yang bertanggung jawab mencari bayi itu dan ia juga tidak akan pernah melepaskan pihak rumah sakit bagaimana bisa mereka semua berkamuflase menyalahkan rencana alam tentang keteledorannya itu benar-benar tidak bisa memaafkan bagaimanapun juga iya seorang ayah dirinya benar-benar kehilangan bayinya."Satrio Perkasa." Jonathan telah memberi nama bayi yang ia adopsi dari sebuah panti asuhan tentu saja hanya dirinya dan juga sang kakak yang mengetahui hal tersebut ia tidak mau jika banyak ora
"Kami akan bertanggung jawab." Pihak rumah sakit benar-benar tidak menyangka, justru Arnold terlihat lebih berambisius dan berapi-api bahkan sejak tadi lelaki itu terus saja mengomel. Ia menyindir pihak ke rumah sakit yang benar-benar begitu sangat teledor bagaimana bisa keponakannya yang baru saja dilahirkan hilang, padahal rumah sakit ini adalah rumah sakit ternama. Rumah sakit besar, tidak mungkin Jonathan memilih rumah sakit asal-asalan untuk perawatan putra dan juga istrinya. Namun, ternyata rumah sakit yang ternama saja bisa begitu teledor. Sekarang dirinya tidak mengetahui bagaimana kondisi dari keponakannya itu, Arnold benar-benar merasa begitu kasihan dengan adiknya tersebut karena terlihat begitu sangat jelas jika Jonathan begitu emosional dan juga sedih."Tanggung jawab? Kalian pikir, keponakan saya hilang itu bisa di ganti?" Arnold marah. Sejak tadi pihak rumah sakit terus saja mengatakan tentang tanggung jawab tanggung jawab, sedangkan mereka saja tidak bisa bertanggung
"Ada apa kamu memanggilku ke sini, Jo?" tanya Arnold. Arnold memang tadi melihat pemberitaan tentang gempa yang baru saja terjadi di kota mereka itu. Ia juga begitu sangat khawatir apalagi saat mengetahui jika adik iparnya baru saja melahirkan dan berada di rumah sakit, iya saja yang berada di rumah merasa begitu sangat panik saat merasakan gempa bumi itu yang berada di rumah sakit.Akan tetapi, saat dirinya menelpon sang adik untuk menanyakan perihal bagaimana keadaannya serta keluarganya di rumah sakit, tetapi adiknya itu justru memintanya untuk segera datang ke rumah sakit dan terdengar suara dari Jonathan sangatlah panik membuat Arnold langsung saja bergegas ke rumah sakit. Dirinya benar-benar merasa begitu sangat khawatir, takut jika terjadi sesuatu."Bayiku hilang." Wajah Arnold berubah memerah, bukan hanya Jo yang emosi. Sebagai kakak dia pun begitu kesal. Lelaki itu langsung saja menuntut adiknya bercerita bagaimana bisa rumah sakit ini adalah rumah sakit besar dan juga tern
Terjadi kegaduhan di ruang bayi, salah satu bayi hilang karena kejadian gempa bumi. Entah suster mana yang membawanya, mereka semua panik lalu menghubungi pihak rumah sakit.Karena jumlah bayi yang diselamatkan serta jumlah bayi yang ada sebelum kejadian itu pun berbeda. "Bagaimana bisa hilang?" tanya salah satu pemimpin rumah sakit. Keadaan benar-benar begitu sangat gaduh, karena salah seorang bayi tiba-tiba menghilang entah suster mana yang membawanya, karena mereka semua tidak ada yang mau mengaku dan mereka memang memegang bayi satu per orang satu."Kami semua panik, membawa bayi satu orang satu. Bayi yang di inkubator itu entah siapa yang membawa, kami semua membawa sekaligus papan namanya. Tapi, bayi yang satu itu ...."Semua suster sangat ketakutan, karena kejadian gempa bumi tadi benar-benar membuat semua orang panik bahkan mereka semua tidak memperhatikan masing-masing bayi yang ada di inkubator. Mereka menyelamatkan bayi yang belum diselamatkan oleh temannya, membawa bayi
Tindakan untuk Berlian berhasil dengan baik. Berlian pun sudah melewati masa kritisnya. Walaupun tadi keadaan Berlian benar-benar drop, apalagi ternyata hal yang mereka takutkan jika stok darah di rumah sakit tidak mencukupi hingga akhirnya Bu Safira pun mendonorkan darahnya untuk sang anak.Dokter serta para perawat bertindak dengan begitu sangat cepat apalagi yang mereka tangani adalah istri seorang pengusaha ternama. Dokter-dokter yang dikerahkan pun dokter-dokter yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing."Alhamdulillah."Jonathan benar-benar merasa sangat bersyukur saat dokter memberitahu kondisi istrinya itu. Apa yang ia khawatirkan sekarang sudah membuat hatinya sedikit lega, keadaan istrinya dalam beberapa hari akan segera membaik.Alva menghampiri Jonathan, memang saat acara keluarga dirinya tidak ikut. Setelah mendapatkan kabar dari sang ayah, jika Berlian melahirkan istrinya terus saja merengek ingin segera ke rumah sakit untuk menjenguk dan juga melihat jagoan Jo
Mereka semua berbahagia dengan lahirnya putra kecil Jonathan, tapi mereka pun harus merasa sedih karena Berlian mengalami pendarahan hebat. Butuh banyak darah untuknya. Keadaan di rumah sakit benar-benar tidak kondusif, keluarga yang panik serta dokter dan juga perawat yang berlalu lalang untuk mencari bantuan darah.Jika Berlian tidak ditangani dengan cepat, mereka takut akan terjadi hal serius dengan wanita itu bahkan hal yang bisa merenggut nyawanya.Bayi laki-laki Jonathan langsung di bawa ke ruang bayi dan hanya ayahnya yang boleh melihatnya. Jonathan dipanggil oleh perawat, memastikan jika dirinya dalam keadaan bersih dan juga ia memakai pakaian khusus tanda. Yang sudah steril agar tidak menularkan penyakit kepada bayi yang baru dilahirkan oleh istrinya itu."Coba bapak gendong dan mengazani putranya dahulu."Jonathan menatap bahagia, dia menggendong dan mengazani putra nya. Tangannya gemetar ia benar-benar merasa begitu sangat takut, untuk pertama kali ia memegang bayi yang b
Berlian sudah masuk ruang UGD, Berlian mengalami kontraksi dan sudah masuk pembukaan lima. Beberapa dokter dan juga perawat sudah langsung memberikan penanganan, apalagi mereka langsung saja mengecek kondisi Berlian.Berlian benar-benar merasakan rasa sakit yang teramat dahsyat, padahal dulu saat ingin melahirkan Putri pertamanya ia tidak merasakan rasa sakit seperti itu. Berlian benar-benar merasa begitu tidak sanggup."Sabar ya sayang, kamu kuat." Jonathan menemani sang istri yang sangat kesakitan. Air matanya ikut mengalir saat mengusap wajah Berlian. Dirinya benar-benar tidak menyangka ternyata hal yang paling menakutkan dan yang membuat dirinya merasa sakit adalah melihat sang istri harus berjuang melahirkan anaknya. Apa yang dikatakan oleh kakaknya Arnold itu memang ada benarnya, sejak dahulu lelaki itu setelah memiliki Putri pertama ia tidak mau lagi memiliki anak. Ternyata apa yang ditakutkan oleh kakaknya itu sekarang dirinya rasakan juga. Mungkin karena dulu dirinya tidak m
Hari berganti hari, semua masalah berlalu dengan baik. Usia kehamilan Berlian pun semakin memasuki bulannya. Wanita itu benar-benar begitu sangat bahagia menikmati momen-momennya bersama dengan keluarga kecil mereka. Berlian benar-benar tidak menyangka jika dirinya bisa mendapatkan kebahagiaan yang tiada tara seperti ini, putri yang cantik dan pintar serta suami yang benar-benar siaga dan selalu ada untuk mendampinginya setiap hari.Jonathan pun benar-benar menjadi sosok suami idaman, tidak hanya tampan dan juga rupawan, lelaki itu benar-benar selalu menjadi suami siaga untuk sang istri. Berlian mengidam apapun di jam berapa pun Jonathan selalu saja bersedia bahkan ia tidak pernah keberatan, mengingat dahulu saat hamil anak pertamanya sang istri tidak ada di dekatnya benar-benar membuat ia merasa begitu sangat menyesal. Jonathan sekarang benar-benar ingin menjadi seorang suami siaga dan juga ayah idaman ia benar-benar tidak mau karena terlalu fokus bekerja sampai-sampai keluarganya t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.