Share

Bab 19 Tak Dituruti

Selepas maghrib, Gea duduk di kursi yang terletak di balkon kamarnya. Menatap langit yang gelap dan tidak ada satupun bintang di sana. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Gea mengusap perutnya yang masih rata. Tiba-tiba saja ia menginginkan sesuatu. Mangga muda.

"Ya Allah, lagi ngidam mangga muda. Tapi, takut mau nyuruh Mas Ervan," gumam Gea pelan.

Hembusan napas lelah pun terdengar. Gea mencoba mengubur dalam-dalam keinginannya itu. Ia juga tidak mungkin meminta tolong pada Sherly karena dirinya belum memberitahu soal kehamilan itu.

Beberapa hari lalu, Sherly sempat menanyakan alasan Gea resign dari kantor.

"Kok lo resign tiba-tiba, Ge? Kan sayang banget," ucap Sherly waktu itu. "Kalau lo kerja, kan lo bisa awasi suami lo yang mesumnya nggak ketulungan itu."

"Gue cuma mau fokus ngurus rumah aja, Ly. Kasihan Mas Ervan kalau gue kerja," dusta Gea saat itu.

"Kan bisa panggil asisten r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status