Share

Bab 63 Penyesalan Ervan

"Assalamualaikum," ucap Ervan saat tiba di rumah pukul 09.00 pagi.

"Waalaikumsalam."

Gea yang baru saja keluar dari kamar langsung turun ke bawah untuk menemui suaminya. Ia mencium tangan sang suami. "Aku kira Mas pulangnya besok."

"Ya nggak dong. Aku nggak mungkin ninggalin kamu sendirian saat hamil gini," ujar Ervan.

Gea mengulum senyum manis. 'Kalau aku nggak hamil, pasti ditinggal lama sama kamu, Mas,' batinnya.

"Oh iya, Mas puasa?" tanya Gea.

"Alhamdulillah puasa," jawab Ervan sambil berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, diikuti Gea. "Oh iya, rencananya aku mau ketemu sama Wahyu di penjara. Kamu mau ikut?"

"Kalau nggak ngerepotin, aku mau ikut, Mas. Sekalian jenguk Mbak Intan."

Ervan tersenyum sambil membelai kepala Gea dengan lembut. Sementara tangan lainnya membelai perut Gea yang membesar. "Yaudah, kamu siap-siap ya. Kita berangkat setengah jam lagi."

"Iya, Mas. Tapi, sebelum siap-siap, aku mau tanya masalah Mas sama keluarga Mbak Jelita. Udah selesai belum?" tanya Gea.

"Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status