Share

Bab 62 Saling Memaafkan

"Siapa kalian?"

Ervan dan Herman kompak menoleh ke belakang. Ervan menatap seorang wanita paruh baya yang kelihatan lusuh sambil membawa plastik kresek berisi bunga. Tampaknya wanita itu juga ingin ziarah ke makam Jelita.

Ervan menatap Herman yang berdiri dan langsung menghampiri wanita itu. Ervan pun terpaksa ikut berdiri, namun tidak mendekati wanita yang sedang berbincang dengan Herman.

"Ayo, Bu. Saya kenalkan Ibu sama Pak Ervan," ajak Herman.

"Oh, kamu yang datang ke rumah saya waktu itu, kan?"

"Iya, Bu."

Wanita paruh baya itu berjalan sambil tetap memandangi Ervan dari atas sampai bawah. Senyumnya terkembang hingga membuat Ervan sedikit kikuk. "Jadi, ini cowok yang disukai Jelita semasa sekolah ya?"

"I-Iya, Bu," jawab Ervan gugup. Ia baru menyadari bahwa wanita itu adalah orang tua Jelita. "Maaf karena saya baru muncul sekarang, Bu."

"Nggak pa-pa, Nak. Nanti kita bica
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status