Share

Kesal

 Ilham ingin pulang segera tapi tidak bisa proyek di Jambi memerlukan perhatiannya. Kendati tidak dapat konsentrasi tapi dia harus professional. Dia menyelesaikan segala Urusannya di kantor sedangkan di rumah, Tias sudah dijaga oleh beberapa bodyguard. Sampai Tias merasa sesak napas karena banyak orang di rumah itu. Tyas memutuskan untuk menelpon suaminya.

 “Iya, Sayang?” Ilham masih ada di luar kota. Dia meninjau proyek di sana. Bahkan dia baru saja masuk ke hotel.

 “Ada apa, Mas. Kok banyak banget, sih orang di sini? Aku jadi nggak bisa ngapa-ngapain, ih. Aku mau mau tidur aja jadinya malah nggak enak. Aku ‘kan ingin tidur di depan TV.” Tias terlihat merajuk di depan layer ponsel itu. Ilham melepas dasinya yang terasa mencekik lehernya.

 “Kan ada kamar, Sayang. Tidur di kamar.” Ilham melepas kancing kemejanya dan membuangnya begitu saja di ranjangnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status