Share

Lanjutkan Di Kamar

Nasi subur tidak mungkin akan kembali menjadi nasi saat sudah selumat bubur. Ingin deket aja sulit. Dia lelah mengejar Tias, dengan berbagai cara. Tetap saja Tias bisa lolos. Mau dengan cara halus ataupun dengan cara kasar tetap saja dia pergi dan tidak mungkin kembali lagi.

Ilham pulang dari luar kota mendapati istrinya yang termenung di balkon. Dia memeluk tubuh sang istri dari belakang.

“Ayo ngelamunin apa? Aku bukan, ya? Yang dilamunin apa ada cowok lain?” Tias melirik ke belakang. Melihat lirikan sinis dari istrinya, Ilham tertawa.

“Tuh, segitunya … sadis. Tidakkah Kau kangen dengan Aku?” Ilham mencumbui istrinya.

“Apakah masih harus bertanya?” Tias menyenderkan kepalanya ke dada bidang itu.

 “Okelah yang kangen sama suaminya, satu kecupan untuk cintaku.” Maka Ilham memberikan hisapan pada leher belakang istrinya, sehingga istrin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status