Share

Papa Marah

Pagi ini terulang lagi Tyas muntah-muntah tidak karuan.

 “Sayang, kamu muntah-muntah gini terus. Ke rumah sakit, ya? Kamu kehilangan banyak cairan, Sayang.” Ilham terlihat sangat khawatir. Lelaki itu sangat khawatir bukan hanya karena mencintainya saja, namun karena ada anak dalam perutnya. Bahkan juga karena perempuan itu pernah keguguran. Menjadi bertumpuk-tumpuk rasa khawatirnya.

 “Aku tidak apa-apa, Mas. Palingan juga mendingan kalau tidur sebentar. Pasti nanti juga sudah sembuh.” Tias memegang perutnya karena terasa nyeri. Sedangkan Ilham menuntunnya kembali ke kamar.

“Enggak apa-apa bagaimana? Pagi ini sudah dua kali, Yank kamu muntah.” Ilham membantu istrinya berbaring dan menyelimutinya.

“Nggak usah khawatir, Mas. Kamu konsen saja, bukankah ada proyek baru?” Tias telah menelusup ke bawah selimut.

 “Nggak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status