Share

Ledakan

Tias dan Lita  terlihat sangat akrab dengan Mahendra walau bertemu hanya beberapa jam saja. Bercengkarama seolah sudah lama mereka kenal. Bahkan pembicaraan sangat ringan mereka lakukan untuk mengisi waktu menunggu pesanan. Tias memindai sekitar. Interior klasih khas sunda, dengan musik sunda klasih yang menggema membuat yang makan di sini menikmatinya sangat tenang. Mereka di bawa ke masa lalu, dengan suara suling yang mengalun. Seakan terasa di tengah persawahan dengan angin sepoi-sepoi yang sangat menyejukkan jiwa.

Lampu gantung yang terdapat di atap bergelantungan. Mungkin, saat malam hari akan temaram dan menjadikan suasana romantis. Ah, lagi-lagi pikiran Tias menuju kepada suaminya. Lelaki itu memang sudah masuk ke dalam sukmanya, walau ternyata dia tetap tidak bisa mentoleransi kesalahan fatal yang di lakukan oleh suaminya itu.

“Mangga, Akang dan juga Neng-Neng Gelius. Hatur nuhun. Saya permisi,” pamit pramu saji tadi.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status