Share

Perhatian Ilham

“Iya, ada apa?” tanya Ilham dengan ketus. Lelaki itu memang selalu ketus dengan wanita manapun, kecuali dengan keluarganya. Bahkan dengan Tias juga ketus sebelumnya. Memang sebening balok es dan sedingin gunung es kutub utara si Ilham itu. Jika bukan bosnya, mungkin sudah di ihhh, sama Lita. Kalau bukan karena Tias mungkin ogah kali Lita telepon.

“Ini, Pak. Jika bapak sudah baikan, ke rumah sakit sekarang. Tias di rawat.” Lita meluncurkan kata-kata itu juga akhirnya.

“Apa? Di rumah sakit mana? Kok bisa? Karena apa? Maksudku ... aku akan ke sana. Shere lock.”

Lita bengong mendengar respon dari atasannya itu. Dia tidak percaya, jika respon Ilham sangat heboh seperti itu. Lita masih bengong karena mendengar Ilham yang benar-benar antusias. Setelah beberapa menit, baru dia sadar bahwa harus mengirim peta lokasi secara digital. Lita mengirimkan lokasinya. Dua centang biru pada aplikasi itu tertera. Itu artinya lelaki itu sudah membaca pesannya. Terbit senyum di wa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status