Share

Mata Indah

“Berani, Lo? Ini juga udah cepet.”

 Tiba-tiba, ada tangan kekar yang menarik tubuh Tias ke sebuah ruangan. Tias akan menjerit, akan tetapi dibekap oleh sang penarik agar tidak ketahuan. Mata mereka saling bertemu. Galih tersenyum mnelihat mata indah milik Tias.

“Yah, kemana larinya? Si bos sih, pakai acara ngos-ngosan segala. Jadi lari ‘kan si kutu kucing?”

Jelita mengeluh dan memonyongkan bibirnya. Desy tidak terima. Wanita itu mengata-ngatai Jelita hingga timbul rasa benci pada diri Jelita. Akan tetapi, dia tidak berani meninggalkan, juga tidak berani membalas anggota se-gank. Hanya menyimpan saja, dalam lubuk yang paling dalam.

Sementara itu, Tias dalam dekapan lelaki itu terdiam. Sorot mata lelaki itu mampu mengunci ketakutannya, sehingga tidak menyeruak keluar dari benaknya. Ketakutan itu hanya tertahan di tenggorokannya saja. Dekapan lelaki itu membuat dirinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status