Share

115. Dia Cantik.

Mama menoleh pada Wulan, "Kamu juga harus ikut, Lan!"

"Iya, Tante." Wulan mengangguk dengan patuh. Ia terlihat sedikit canggung ikut makan semeja dengan keluarga Ibrahim.

"Apa yang kalian beli, tadi?" Papa menaruh gelas kosong di sebelah piring.

"The Queen of Heart." Kataku dengan bangga.

"Apa itu?" Alicia bertanya dengan penuh semangat.

Aku tersenyum, mengambil kotak hitam di dalam paper bag, membukanya pelan. Semua mata tertuju pada perhiasan di dalamnya, "Lihatlah!"

"Waahh, bagus," seru Alicia.

Semua orang menghentikan makan. Menatap pa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status