Share

176. Perjalanan Pulang.

Selesai berpamitan pada Bik Asih dan Lilis kami segera menuju mobil. Pak Malik sudah menunggu di lobby rumah sakit. Kami harus segera kembali ke Jakarta. 

Matahari sudah menghilang dari angkasa. Lampu-lampu penerangan di sepanjang jalan sudah dinyalakan. 

"Jam berapa kira-kira kita akan sampai rumah?"

"Sekitar pukul sepuluh malam, Tuan." Papa kembali menatap ke arah depan setelah mendengar jawaban supir pribadi kami. 

Membuka dua kancing paling atas dari kemeja putih yang kukenakan. Sudut mata memicing pada Wulan yang juga melirikku. Tatapan mata kami tak sengaja bertemu. 

Wulan mengerjapkan mata, bulu mata lentiknya ikut bergetar. Ia me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status