Share

46. Tamu Tak Diundang!

Aku menggeliat, merentangkan kedua tangan. Mengerjapkan mata pelan, melihat sekeliling. Sepi. Mungkin Wulan sudah pergi sejak tadi malam. Terakhir yang kuingat, menyuruhnya menggosok punggungku dan bernyanyi. 

Tak sengaja aku menoleh ke arah kursi panjang di dekat dinding. Gadis cempreng itu tertidur di sana mengangkat kakinya, meringkuk agar cukup di dalam kursi panjang. 

Jadi semalam dia tidak kembali ke kamar Bik Asih? Apa dia tidur di kursi itu semalaman? Jadi dia pikir aku ini benar-benar sakit? Dasar gadis bodoh!

Terpikir ide untuk mengerjai gadis bodoh itu kembali, "Aduh ... tolong ... sakit!"

Aku berteriak, mengerang kesakitan.  memasang wajah kesakita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status