Share

94. Identitas Lelaki itu.

Bik Asih langsung menoleh ke arahku. Ia terkejut dengan jawaban tadi. Bola matanya membesar, kedua alisnya mengernyit menatapku.

"Ada apa, Bik? Kenapa melihatku seperti itu?"

Asisten rumah tanggaku itu langsung menunduk tak berani menatap mataku langsung.

Aku sengaja memancing Bik Asih untuk berkata. Ingin tahu juga bagaimana ekspresinya. Secara tak langsung aku telah memberitahukan pada Bik Asih bahwa aku membuntutinya, mendengarkan pembicaraannya di dalam gudang.

"Ti-tidak kenapa-kenapa Den." 

Lagi-lagi Bik Asih terlihat panik atas pertanyaanku.

"Sudah selesai, Tante."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status