Share

44. MULAI ADA SESUATU

"Kamu harus makan atuh Gia, dari pagi kamu cuma minum susu. Kasihan itu yang diperut, nanti dia juga ikut kelaparan," rayu Omah Tantri. Tangannya mencoba menyuapi Anggia dengan makanan yang baru saja diantarkan oleh pihak rumah sakit. Tapi Anggia tidak mau bangun. Dia terus tidur dengan posisi miring dengan bibir yang cemberut. Kepalanya menggeleng dan bibirnya semakin dia tutup rapat setiap kali sesendok makanan di dekatkan ke mulutnya oleh Omah Tantri.

Omah Tantri berdecak seraya menaruh piring yang sedari tadi dipegangnya di atas meja. Merawat Anggia itu lebih-lebih dari merawat seorang anak kecil. Bisik batinnya, bingung.

"Omah keluar sebentar ya," kata Omah kepada Gia.

"Kak Reyhan mau kesini jam berapa sih, Omah? Katanya sehabis makan siang di Kantor dia langsung kesini," tanya Gia setelah matanya kembali melirik jam dinding di ruangan itu untuk yang kesekian kali. Jam itu kini menunjukkan pukul 15.15 WIB. Padahal

Herofah

Semoga suka, jangan lupa vomentnya...

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status