Share

Papah Muda

Hari ini kami begitu bahagia setelah hampir sebulan Bian di rawat di Rumah Sakit, akhirnya ia bisa pulang dan melakukan rawat jalan.

Selama sebulan pula Radit menemani, ia bahkan rela melakukan pekerjaannya secara online agar tidak meninggalkan kami.

Jangan tanyakan kemana Mas Rian, karena setelah hari itu, di mana ia terpergok berbohong dan menjual nama anakku untuk mendapatkan cuti. Aku tidak pernah melihat batang hidungnya lagi.

"Sungguh Mah, hari ini kita bisa pulang?" teriak riang Bian sampai menggema memenuhi ruangan.

"Iya sayang kita bisa pulang, tapi ...." Aku mengacungkan selembar kertas yang harus ditaatinya selama di rumah, lalu membacakannya point demi point.

"Yah ...," jawab Bian kecewa.

"Kalau Bian tidak bisa keluar rumah, sama aja kaya di sini, bosen ...." Wajah Bian merengut.

"Demi kesehatan Bian juga, nanti kalau sudah sembuh betul Bian bisa keluar dan bermain dengan teman-teman lagi," bujukku.

"Mah ...," paggilnya pelan.

"Iya sayang ...," jawabku tanpa menolah. Sibuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Nanti klo sidang mesti ksh tau klo dia mengalami gangguan kejiwaan iti bakalan bikin rian kalah telak. Ada masalah bknnya berusaha menyelesaikan malah dikit2 ptg urat nadi plus dia jg benturin palanya sampe berdarah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status