Share

27. Hadiah untuk Sahabat

Bab 27

*

Setelah melihat nenek tidur kembali, aku keluar dari rumah setelah mendapat izinnya. Aku pergi menemui Farah yang entah kenapa sampai saat ini ia tak datang menemuiku. Padahal rindu sekali aku padanya. Sejak aku menikah, kami tak pernah bertemu. Hanya sesekali aku menghubungi Farah, atau sebaliknya. Aku ingin melihat wajahnya sekarang, selama kami saling berhubungan di telepon, tapi ia tak pernah melakukan video call, karena Farah masih menggunakan ponsel poliponik yang hanya bisa mengirimkan pesan dan telepon.

Aku keluar rumah dan menutup pintu, lalu melangkah pelan ke rumah Farah. Rumah yang dulu sering kujadikan tempat bermain, ada banyak kenangan juga di rumah itu. Kenangan menunggu Farah saat akan ke sekolah dan mengaji. Semua kenangan masa kecil kami bermain bersama.

Dari jauh kulihat pintu rumah kayu itu terbuka, halamannya bersih seperti baru saja disapu, menandakan ada orang di dalam sana. Rumah yang telah lama tak kulihat itu semakin terlihat lapuk. Kayu-kayunya sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status