Share

35. Bangkit

Bab 35

*

Aku terpuruk. Jiwaku kosong setelah kepergian ibu. Aku kehilangan dua orang yang paling berharga dalam hidupku dalam waktu yang berbeda. Luka kehilangan ayah belum sembuh sepenuhnya, ditambah ibu yang pergi untuk selamanya.

Pandanganku masih sering kosong pada tempat-tempat di mana orangtuaku sering duduk. Di mana mereka sering melakukan aktivitasnya di rumah ini. Pernah suatu siang, aku terbangun dengan tergesa karena merasa sedang pagi dan telah bangun kesiangan. Aku terus keluar kamar dan bertanya seperti kebiasaanku.

“Bu, Sekar tolong apa? Apa yang bisa dibantu. Maaf, Sekar kesiangan.” Aku bertanya pada Ibu yang sedang memasak di pagi hari seperti biasanya. Aku seolah mendengar suara seseorang sedang mengaduk sesuatu di dapur. Lalu, saat nyawaku terkumpul sepenuhnya, aku baru menyadari bahwa aku hanya berbicara dengan diri sendiri. Kosong. Sepi.

Pernah juga aku terjaga di tengah malam, dan spontan bertanya.

“Bu, mau minum? Ibu nggak bisa tidur, mana yang sakit?”

Kembali s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status