Share

38. Senasib

Bab 38

*

Aku dan Salman tiba di sebuah restoran, jam makan siang membuat para pengunjung begitu ramai. Rasa percaya diriku menciut saat melihat lalu lalang orang keluar masuk. Kembali aku bertanya pada diri sendiri, sebenarnya apa yang saat ini sedang kukakukan? Aku merasa begitu mudahnya mengikuti ajakan lelaki itu untuk makan siang. Satu sisi aku ingin mendapatkan uang jualan, tapi di sisi lain aku merasa nyaman di dekatnya.

Aku masih duduk di kursi mobil saat lelaki bertubuh tinggi itu membuka pintu.

“Kenapa?” tanyanya yang melihat aku sedikit pun tak bergerak untuk turun.

“Pak, tolong bayar uang saya sekarang, dan saya akan pulang.” Aku meminta.

“Cuma sebentar, Sekar. Apa yang kamu khawatirkan?”

Aku kembali diam, memikirkan jawaban untuk pertanyaannya. Aku tak menemukan jawaban, karena ia berpegang pada janjinya, selama di mobil ia tidak macam-macam denganku. Ia bahkan tak pernah berbicara melewati batas, tapi aku harus tetap jaga diri. Lalu, aku memutuskan turun dan mengikutinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status