Share

Bab 25: Jangan Terpaku Pada Kesan Pertama

“Bagaimana?” Tanya Hani ketika Raya baru saja datang ke toko.

Raya memandang temannya agak bingung, “Bagaimana apanya?”

“Adnan bilang kau diikuti seorang penguntit. Apakah benar?” Ucap Hani setengah berbisik.

Raya menggeleng dan berkata pelan, “Sepertinya itu hanya salah paham. Hari ini aku dengan hati-hati dan teliti mengamati sekitar, tapi tidak ada tanda-tanda penguntit.”

“Mungkin karena penguntit itu bersembunyi dengan baik?” Duga Hani.

Raya menggeleng, “Aku tidak tahu. Mungkin saja begitu. Tapi apa untungnya menguntitku yang miskin?”

“Mungkin dia punya pikiran mesum tentangmu?” gumam Hani ragu.

Raya meluruskan bibirnya. Tidak tahu harus berkata apa pada imajinasi menakjubkan Hani.

“Tidak. Aku tidak merasakan apapun. Aku pikir mungkin itu benar-benar kesalahpahaman.”

Hani menghela nafas lega, “itu bagus jika hanya salah paham. Mungkin Adnan hanya terlalu curiga.”

Raya mengangguk. Bagus jika seperti itu. Meskipun dia merasa semuanya mungkin tidak seperti yang dia pikirkan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status