Share

Bab 38: Ciuman pertama

Selesai makan, Raya membereskan piring. Kemudian mengemas sisa makanan untuk dimasukkan ke kulkas.

Awalnya Yasnuarlah yang membantunya. Tapi ketika Raya menoleh untuk meminta bantuan Yasnuar, gadis itu sudah digantikan Kal.

“Oh hei. Dimana Nuar?” tanya Raya tiba-tiba merasa agak canggung.

“Aku menyuruhnya mengawasi Nono didepan. Mungkin saja Nono akan digoda habis-habisan oleh mereka. Jadi dia butuh pengasuhnya.” Jawab Kal sambil tersenyum.

Raya tertawa kecil tanpa menghentikan kegiatannya mengemas makanan. “Nono memiliki kemampuan membela diri agar tidak dianiaya.”

“Benarkah?” Kal mengambil makanan lain dan membantu mengemasnya.

“Tentu. Dia akan menangis, berteriak dan mengamuk ketika tidak tahan lagi akan sesuatu.” Sahut Raya dengan percaya diri.

“Itu bagus.” Kekeh Kal. “Aku harap dia tidak akan pernah menahan diri ketika dianiaya.”Kal serius dengan harapannya ini. Dengan kurangnya kemampuan Noval bicara, peluang penganiayaan dari lingkungan selalu ada. Dan Noval tidak akan bisa me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status