Share

[2] 23 - Harus kembali

Jadi, sekarang aku berada di Amsterdam yang jauhnya satu jam memakai pesawat dan empat jam memakai kereta.

Alasan ayahku baru sampai hari ini daripada kemarin walau Amsterdam-London hanya berjarak satu jam, ternyata karena dia mempersiapkan ini semua.

Proses pemindahanku ke Amsterdam.

Aku ingin mengumpat.

'Jadi kita benar-benar terpisah seperti ini?'

Cindy dan Lithia meneleponku tak lama setelah aku dipindahkan di kamar VIP rumah sakit terbesar di kota ini.

Aku benar-benar ingin mengumpat.

'Sudah kubilang jangan mengejeknya, Dy. Ayahnya itu serius.'

'Ayolah! Siapa yang mengira ayahnya sepanik itu karena lukanya yang tidak seberapa itu—lihat! Kau pun tak menyangkanya.'

“Berhenti berdebat, kalian dua orang yang tak punya kerjaan. Sepertinya aku baru bisa kembali tahun depan—ah sialan.”

Pada akhirnya aku mengumpat.

“Mungkin saja aku tidak bisa kembali sama sekali.”

'Hei! Jangan bercanda. Kau tidak punya hati nurani, Cath!'

Cindy menghardikku karena panik.

'Kalau tidak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status