Share

17. Tak Ada Makan Siang Gratis

(Davina, sebenarnya aku ingin membuat pengakuan dosa. Aku memang sahabat tak tahu diri. Aku tersiksa selama ini. Si Tengil itu benar ketika dia bilang aku sahabat tak tahu diri. Maafkan aku, ya, Davina. Sekarang aku sudah mengakhiri semuanya. Aku janji akan mengawasi Fathan seperti yang kamu inginkan dulu. Betewe, aku masih kesal sama Faiza. Sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu.)

*

"Jadi bagaimana Faiza? Anda masih mau menyangkal punya hubungan khusus dengan Pak Fathan?" Bripda Estu Saragih terus mengejar Faiza dengan pertanyaan yang menjurus.

"Apakah ini ada hubungannya dengan kematian Lulu?" tanya Faiza.

"Tugas Anda menjawab, bukan balik bertanya," teriak Bripda Estu Saragih.

Mendapat bentakan seperti itu nyali Faiza makin ciut. Dia teringat Fathan dan Lulu memang pernah berada pada situasi yang tidak mengenakkan, dan itu karena dirinya.

*

Mas Fathan, beneran, nih, gak pengen peluk kita?" Faiza tersenyum menggoda Fathan.

Lulu segera melepaskan diri dari pelukan Faiza. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status