Share

44. Kecurigaan Niels

George menatap api yang menyala-nyala dalam tungku perapian rumahnya, matanya lantas melirik jam yang berada di depan tungku. Waktu makan malam telah tiba.

"Halo?" George menyapa sang pengangkat telepon di seberang sana dengan ramah. "Apa paman sekeluarga sudah makan? Bagaimana keadaan Bibi Maia?"

''Kami belum makan, Nak. Kasus Tasia membuat makan kami sekeluarga tidak teratur, tidur kami pun jadi tak nyenyak. Tetapi bibimu baik-baik saja sekarang.''

"Jaga kesehatan kalian untuk Tasia, kalian tidak mau 'kan ia di surga sana melihat kalian menderita seperti ini?" George berjalan pelan menuju dapur, dan duduk tepat di salah satu kursi. Di hadapannya, tersedia banyak sekali hidangan enak buatannya.

"Oh ya, apa Paman, Bibi, dan juga Michael bisa ke rumah sekarang? Saya sedang ingin makan malam bersama kalian bertiga."

Terdengar hening selama seperkian detik. Lalu terdengar jawaban dengan suara yang parau. "Baiklah, kami akan ke sana. Terima kasih atas tawaranmu, George."

"Ahhh, tak apa, P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status