Share

32. Kasihan Pak Aldo

Suara Nayra yang menyerbu telinga Aldo seketika menyadarkannya. Aldo mendongak kemudian mengerjap cepat.

"Maksudku, teh," dehamnya pelan dengan suara yang tetap dingin dan maskulin.

Arvin yang berada agak jauh dari mereka mengerutkan hidung. Setengahnya, ia juga hampir tertawa karena baru kali ini dirinya melihat Aldo melakukan kesalahan yang konyol.

"Baik, Pak." Nayra mengangguk samar kemudian menyeret kedua kakinya keluar ruangan.

Arvin yang melirik Aldo langsung menutup muka singkat seakan rasa malu yang dirasakan Aldo sampai kepada dirinya.

"Pak Aldo, jangan sampai salah menyebutkan kopi lagi. Penyakit Anda tidak main-main lho." Arvin menyarankan dengan sedikit menggoda.

Aldo mendes*ah berat sebagai jawaban. Ia terlalu pening untuk menanggapi ocehan tak penting Arvin. Ia sendiri heran, kenapa hari ini ia sering salah sebut. Apa yang di pikiran dan mulutnya tak sinkron.

Seperti tadi, Aldo sebenarnya memikirkan nama Rully. Namun yang nyata keluar dari bibirnya justru Budi. Lalu baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status