Share

Chapter 38

Dahi Maya mengernyit melihat nomor yang tertera di layar ponselnya. Nomor itu tidak ada dalam daftar kontaknya. Tak mau ambil pusing Maya menghapus nomor asing itu dari ponselnya.

“Bu Maya, masuk, yuk.” Ajak Ibu Ratih. “Daripada nunggu di sini, mending di dalam ruang guru.”

“Iya, Bu, terima kasih. Nggak apa-apa saya nunggu di sini. Oiya, kalau boleh tahu siapa yang ulang tahun?”

“Riska, tadinya mau pas istirahat tapi waktunya pendek. Jadi dialihkan setelah jam pulang sekolah.”

“Mama,” seru Ardi dan Rachel bersama. Maya melambaikan tangan.

“Acaranya sudah selesai?”

“Sudah, Ma.” Jawab Rachel. “Badutnya lucu banget, bisa sulap juga. Aku dikasih jam tangan ini, bagus, kan, Ma?”

“Iya, Sayang. Warnanya pink, kesukaan kamu. Ardi dapat apa?”

“Aku dapat kotak pensil bertingkat, Ma.”

Maya mengacungkan jempolnya. “Kalian cium tangan dulu sama Ibu Ratih.” Mereka berpamitan pada Bu Ratih.

“Ma, Om Ray pergi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status