Share

121. Selalu Menemanimu

“Max?” panggil Gabriella saat mendapati rumah yang sepi. Dengan mata terbuka waspada, wanita itu masuk memeriksa meja kerja sang suami.

Alih-alih mendapati Max, ia malah disambut oleh isak tangis Julian. Melihat pria bermata merah itu meratapi penyesalan, jantung sang wanita seketika berdebar.

“Di mana Max?” tanyanya dengan mata bulat dan napas menderu.

Alih-alih menjawab, Julian malah menumpahkan air mata lebih deras dan menjatuhkan lutut ke lantai. “Maafkan aku, Gabriella. Aku sungguh menyesal atas kemalangan yang menimpamu.”

“Kemalangan apa?” tanya wanita dengan suara yang lebih tinggi.

“Aku menyesal telah mendukung rencana ayahku untuk menjatuhkan Max. Jika saja aku menentangnya, Max tidak akan diusir dari perusahaan dan mengalami kecelakaan. Kalian tidak akan pindah ke sini dan masih bisa bersama buah hati kalian.”

Gabriella menatap Mia yang juga mengerutkan alis. Setelah membaca kebingungan yang sama, ia kembali menghadap kakak i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status