Share

90. Panik

“Max?” desah Gabriella dengan pandangan yang mulai kabur terhalangi air mata. Tangannya yang tidak lagi menggenggam ponsel, kini bergetar hebat, sama seperti udara dalam paru-paru yang terbakar oleh kekhawatiran.

Melihat gelagat aneh wanita itu, gadis yang sedang memerah sapi pun berhenti dan beranjak dari kursi kecilnya.

“Ada apa, Nyonya? Apakah itu memang dari kantor pelayanan?” tanya Rose sambil menaikkan kedua alis. “Apakah saya gagal diterima di sana?”

Selang beberapa saat, isak tangis akhirnya terlepas bersamaan dengan air mata. Sambil mencengkeram lengan sang gadis, Gabriella mencoba untuk tetap bernapas.

“Max .... Bawa aku ke sana. Tolong ...,” pinta wanita yang tidak bisa lagi menyusun kata dengan semestinya. Otaknya telah dilumpuhkan oleh rasa takut akan kehilangan.

Mendengar permintaan yang tak terduga itu, Rose sontak mengerutkan alis. “Ada apa, Nyonya? Kenapa Anda mendadak berubah pikiran?”

“Tolong bawa aku ke sana!” pekik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status