Share

Extra Chapter 13. Menyerah atau Putramu Mati

Dengan mata terbelalak dan napas tertahan, Gabriella berusaha untuk kembali merapatkan pintu. Malangnya, tamu yang tak diundang sudah lebih dulu mengganjal jalan masuk dengan sepatu besarnya. Sekalipun sang wanita menekan ujung pintu dengan punggung, celah tetap tidak kunjung tertutup.

Melihat kesulitan sang ibu, Cayden pun ikut mendorong papan tebal itu dengan kedua telapak kecilnya. Menyaksikan keberanian sang bayi, kekhawatiran si ibu muda sontak berlipat ganda.

“Cayden, jangan berdiri di situ! Nanti kau terluka,” perintahnya di sela desah napas yang tak beraturan.

Alih-alih menurut, sang bayi malah mengerang, mengerahkan seluruh tenaga yang tidak seberapa hingga pipinya merah. Ia tidak mungkin membiarkan ibunya bekerja keras seorang diri. Saat Gabriella mencuci pakaian saja, dirinya ingin membantu, apalagi melawan penjahat.

Menyadari hal itu, sang wanita sontak meringis. Mau tidak mau, ia memaksa otak untuk berputar mencari solusi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status