Share

S2| 103. Pagi yang Membara

Ketika membuka mata, lagi-lagi Mia tidak melihat keberadaan Julian. Sambil mengerutkan alis, gadis itu meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

“Kenapa badanku sakit semua?” pikirnya, belum sadar penuh.

Tepat saat ia hendak mengangkat kepala mencari sang kekasih, ingatan tentang semalam tiba-tiba melintas dalam benaknya. Dalam sekejap, mata gadis itu terbelalak dan mulutnya pun terbuka lebar.

“Astaga! Kami benar-benar melakukannya?” batin Mia dengan alis terangkat maksimal.

Selang satu kedipan, gadis itu mengintip ke balik selimut. Tubuh yang penuh dengan jejak cinta sang CEO sontak membangkitkan rasa malu. Tanpa berpikir panjang, ia mencengkeram selimut dan menariknya hingga menutupi setengah wajah.

Sambil membenamkan diri lebih dalam pada ranjang, Mia mengulas apa saja yang mereka lakukan sebelum terlelap. Ia ingat betapa gagahnya Julian, betapa tak berdaya dirinya, dan betapa aneh suara yang ia keluarkan setiap laki-laki itu melambungkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status