Lokasi di area ruang bawah tanah itu cukup lembab dan gelap, seorang bodyguard menawarkan senter lampu untuk memberikan pencahayaan. Sekitar tiga orang bodyguard mengikuti Raynelle ke dalam ruangan tersebut sampai sebelum salah satu bodyguard menemukan saklar lampu, tempat itu pun akhirnya terlihat lebih terang.“Sepertinya tempat ini sudah cukup lama tidak di datangi, kalian periksa sebelah sana apa ada sesuatu yang bisa kita temukan di tempat ini atau tidak.” ucap Raynelle.Tiga bodyguard pun berpencar mencari apa yang mungkin bisa mereka temukan di tempat itu. Raynelle berjalan dengan hati-hati karena kakinya bisa saja tergelincir di tempat itu.“Tidak ada yang mecurigakan, di sini hanya terdapat ruang bawah tanah yang lembab dan tidak terisi oleh apapun. Lalu kenapa di sebut sebagai ruang rahasia jika tidak ada sesuatu yang rahasia di simpan di tempat ini?” batinnya.Dua dari tiga bodyguard menghampiri Raynelle, “Kami tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan di tempat ini.”
Malam harinya Raynelle memerintahkan beberapa orang bergantian untuk datang ke perpustakaan untuk menyelidiki siapa saja yang keluar masuk ruangan tadi, sepertinya ada sesuatu di sana kenapa perpustakaan tidak membiarkan pengunjung untuk masuk ke dalam ruangan tadi.Jika memang tempat itu di khususkan untuk karyawan perpustakaan, pasti ada sesuatu di dalam ruangan itu sampai harus ada jalan keluar melewati jalan tikus ke bagian lokasi ruangan bawah tanah.Tempat itu harus segera di selidiki apakah memang benar ada rahasia di dalamnya atau tidak, tempat yang saat ini di gunakan Raynelle di datangi oleh Thony.“Bagaimana, sudah kau dapatkan sesuatu dari tempat itu?”“Masih belum, tapi tidak ada bom atau bahan peledak di tempat itu. Aku masih menyelidiki dan belum menemukan rahasia yang ada di sana, tapi ada jalan tikus berujung tempat lembab dan keluar melalui gedung lainnya.” jawab Raynelle.Thony mengangguk pelan, “Kau selesaikan misi ini, jika berhasil kau akan mendapatkan wakt
“Di sini ada banyak buku juga, kau bisa membaca sesuai dengan seleramu, aku keluar sebentar.” pamit Viskov.Raynelle mengangguk, setelah ia di biarkan seorang diri di dalam kamar tersebut tanpa pikir panjang lagi tatapan matanya menjelajah dengan teliti, sebuah penyadap suara di pasang di tempat tersebut mungkin dengan begitu akan menemukan sesuatu yang ia cari.Selain itu Raynelle juga tidak yakin Viskov sebaik ini dengan orang baru, Raynelle harus waspada sesuatu yang tidak terduga bisa saja terjadi.Tatapannya diedarkan di tempat tersebut, terdapat cukup banyak buku juga di tempat itu meski tidak sebanyak di luar ruangan, satu persatu Raynelle ambil dan baca sampulnya, Viskov pasti tidak akan mudah membawa orang masuk ke dalam tempat itu jika tempat tersebut tidak ada pengamanan khusus.Sekitar sepuluh menit kemudian Viskov datang membawakan segelas minuman untuk Raynelle.“Apa ada sesuatu yang menarik perhatianmu di tempat ini?” tanya lelaki itu.“Tidak juga, tapi tempat in
Malam semakin larut, Raynelle tak bosan berada di luar saat musim dingin dan pergi tanpa tujuan. Lelah? Tentu saja tapi sulit di jelaskan bahkan untuk berhenti pun rasanya sulit.Perlahan orang-orang pun jarang terlihat, salju kembali turun dari langit. Sekarang benar-benar sepi, di kondisi seperti ini Raynelle ingin berteriak meluapkan segala kegundahan yang menumpuk di hatinya. Tapi jelas itu tak bisa Raynelle lakukan karena orang lain bisa saja melporkannya ke polisi.“Aku tidak ingin pulang tapi aku tidak punya tujuan.” gumamnya.Hening, Raynelle merapatkan bajunya untuk menghangatkan diri tapi mendadak seseorang memeluknya dari belakang dengan saat erat, gerakan refleks Raynelle nyaris saja membanting orang yang berani menyentuhnya tanpa permisi.Tapi untung saja itu tidak terjadi setelah suara yang sangat ia kenal terdengar di telinganya, “Aku sangat merindukanmu.”Raynelle langsung berbalik, kepalanya sedikit mendongak menatap wajah lelaki di hadapannya saat ini, “Chris!”
Melelahkan? Tentu, tapi juga menyenangkan. Chris mendekap Raynelle seolah tak akan membiarkan perempuan itu pergi lagi darinya, Chris sudah kehilangan orang-orang yang ia sayangi dan kali ini ia tidak akan melepaskan Raynelle.Meski kehidupan Raynelle sangat keras dan penuh bahaya, Chris rela melakukan apapun karena ia tak punya tujuan lain kecuali membantu Raynelle keluar dari zona gelapnya.Sebelum datang menemui Raynelle, Chris sudah menyusun rencana apa yang harus ia lakukan. Namun di semua hal yang sudah di rencanakan pasti memiliki resiko, meski begitu Chris juga tidak akan terus diam tanpa melewati resiko atau bahayanya, jika ia kalah maka Raynelle tak akan pernah keluar dari zoba gelap yang selama ini perempuan itu lewati.“Chris.”“Hm.” gumam lelaki itu.“Aku menghawatirkan sesuatu jika kau terus nekat seperti ini.”Kecupan Chris berikan di kening Raynelle cukup lama, “Tak apa, ini pilihanku.”“Meski kau punya teman atau rekan dalam melawan ayahku, kekuatanmu tidaklah
Begitu pagi hari tiba Raynelle harus bergegas pergi dari tempat tinggal Chris sebelum Thony menyadari ia tingga dengan Chris semalam, terlalu bahaya jika sampai Thony mngetahui keberadaan Chris juga di Rusia.“Kau sudah akan pergi?” Chris menahan tangan Raynelle.Perempuan itu berbalik, “Kita akan sering bertemu, hubungi aku dari nomor ponsel yang aku berikan padamu. Ah ya, Chris. Kau akan berapa lama di sini?”“Sampai aku berhasil membawamu kembali.”“Lalu bagaimana dengan pendidikanmu?” tanya Raynelle.Chris menggeleng, “Aku tidak tau, tapi sebelum musim dingin berakhir aku akan menyelesaikan masalah ini dan kita akan kembali bersama.” jawab Chris.Raynelle menghembuskan nafasnya, jangan sampai Chris kehilangan masa depan karena meninggalkan pendidikan yang sebentar lagi akan membuat lelaki ini lulus. Selain itu Raynelle juga akan mencoba berusaha sekuat tenaga agar bisa melawan ayahnya sendiri, saat ini Raynelle tak boleh menimbulkan kecurigaan, biarkan Thony lengah untuk me
Raynelle refleks membuka bibirnya karena takjub dengan ruangan yang di penuhi dengan ruangan yang terisi barang-barang antik, Chris pasti sangat suka melihat ada begitu banyak benda bersejarah di tempat itu.Chris menyukai tentang barang yang sejarah dan tempat ini menyimpan begitu banyak, Raynelle terus berjalan melihat ada begitu banyak benda unik dan belum ia lihat sebelumnya.Jadi ruang rahasia itu benar-benar ada, menyimpan begitu banyak benda antik seperti ini. Apa ada sesuatu yang lain lagi di simpan di tempat ini?Ruangan tersebut sangat kotor dan tidak terawat, sepertinya belum ada yang pernah datang ke tempat itu dalam waktu yang lama, tapi sebagian barang berada di dalam kaca transparan jadi masi terjaga dengan sangat baik.Buru Raynelle menoleh saat terdengar pintu akan tertutup kembali, langkahnya terlalu cepat agar tidak terlambat, kurang beberapa detik saja Raynelle bisa terkurung di dalam ruangan tadi.Menghela nafas, merasa lega karena berhasil keluar dengan sel
“Kita tidak akan kehilangan kekayaan jika hanya kehilangan satu perusahaan atau merelakan klan hitam. Apa daddy tidak merasa bosan dengan yang sudah terjadi selama ini, kita membibit musuh semakin banyak jika hal ini terus berkelanjutan.”Thony menghembuskan nafas, tatapannya sulit di jelas ke arah Raynelle, tapi yang jelas apa yang sudah Raynelle katakan barusan mengganggu indra pendengarannya.“Sudah bicaranya?” tanya Thony kemudian.“Kau sudah salah berpikiran seperti itu Rayn. Kehilangan satu perusahaan memang tidak akan membuat kita miskin tapi kehilangan klan hitam itu yang berbahaya, jika kita lepas drai klan hitam apa kau lupa apa yang kita lakukan selama ini dengan banyuan dari anggotan klan hitam?”“Semua yang sudah terjadi haruslah terjadi, kau juga tak bisa menyepelekan hal kecil walau itu tidak akan membuat kita miskin. Jika ada kesempatan untuk membesarkannya maka jangan di hentikan.” lanjut Thony.“Tapi semakin besar juga bisa meledak kapan saja. Ingatlah, Dad. Ke