Share

BAB 48 Di Ruang Rawat Bayu

Setelah melewati masa observasi, Bayu dipindahkan ke ruang rawat inap. VIP, tempat yang aku inginkan untuk ketenangan Bayu. Ruang ber-AC dengan jendela kaca besar di lantai dua itu cukup luas dan nyaman. Dilengkapi fasilitas lengkap dengan segala pernak-perniknya.

Aku duduk di samping tubuh Bayu yang terbaring lemah dengan perban membalut kakinya yang menggantung. Ia masih tertidur pulas. Mungkin karena lelah, atau bius penahan rasa sakit itu, atau bisa jadi obat tidur yang ia kosumsi, yang membuat ia belum juga terbangun sejak dipindahkan ke sini. Aku menemaninya sendiri di sini. Mas Feri dan Winarti pulang ke rumah, menyiapkan segala kerperluan kami selama menjaga Bayu, juga membawa pakaian pengganti buat Bayu.

Aku menatapnya penuh hiba. Kepegangi jemarinya sambil menahan tangis dalam-dalam. Aku tak pernah sanggup kalau Bayu terluka, walau hanya  seujung kuku. Namun  sepertinya, Tuhan benar-benar sedang mengujiku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status