Share

Asumsi Orang Lain

Pagi-pagi Asma sudah berkutat di dapur. Dia menata kue-kue yang akan dibawa oleh anak-anak panti. Uki juga membantu Asma membawa kue-kue yang sudah tertata ke etalase kecil.

Tidak lama kemudian, datanglah anak-anak panti untuk mengambil kue-kue yang akan dijual.

“Mbak Asma, hari ini bisa ditambah nggak kuenya?” tanya Ambar ketika sudah menerima boks kue.

“Kenapa minta tambah? Yang kemarin punya Ambar habis?” tanya Asma.

“Kemarin 'kan habis, Mbak. Malah ada yang tidak kebagian,” jawab Ambar.

Kemarin dagangan Ambar memang habis. Sehingga, dia bersemangat untuk menambah barang dagangan.

Asma tersenyum pada anak panti yang duduk di bangku SMP itu. Dia memahami mengapa Ambar meminta tambahan kue.

“Alhamdulillah kalau kemarin habis padahal baru awal berarti mereka suka dengan kue buatanku. Tapi, maaf ya, Ambar, mbak belum bisa menambahnya. Jangan tergesa-gesa, kita juga baru mengawali. Kita lihat dulu perkembangannya ya. Jangan terburu-buru,” ucap Asma seraya tersenyum.

“Tuh benar kan, Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status