Share

Jidan yang Berterus Terang

~Cinta tumbuh dengan sendirinya, tidak bisa dipaksakan harus tumbuh dimana, harus tumbuh pada siapa~

Jidan menundukkan kepalanya. Matanya lurus menatap ke arah meja. Tatapan mata yang sebenarnya bisa dikatakan sebagai tatapan kosong. Sagita menagkupkan kedua tangannya di dada. Pak Sokim menggoyang-goyangkan kakinya.Jelas, ia gelisah.

"Saya inikan sudah bilang. Bereskan masalah di Kalimantan. Lah, ini kenapa Kalian malah nambah masalah?" Suara cempreng tapi berat itu terdengar tidak enak di kuping. Suara itu tidak lain dan tidak bukan adalah suara Bos Don. Orang yang saat ini berdiri hanya berjarak dua meter dari Sagita, Jidan dan Pak Sokim. Bos Don yang mampu membuat Pak Sokim kaget begitu melihatnya. Melihat Bos Don yang tiba-tiba ada di depannya Pak Sokim seperti tidak percaya. Dia seperti melihat hantu. 

"Kim! Kim! Jangan goyang-goyang gitu kaki kamu. Gimana ini pertanggungjawaban kamu, hah? Kamu jangan seenaknya gini dong. Tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status