Share

Mawarla Harumi Jidanila

~Nama manusia itu adalah anugerah~

Setangkai bunga mawar, mekar sempurna. Warnanya merah menyala. Merah yang membuat siapa saja yang melihatnya menjadi semangat. Dan berkahnya lagi, mawar itu mekar tidak sendirian, ia mekar bersama puluhan mawar yang lainnya, yang juga ada di dalam kebun itu.

Sagita memainkan guntingnya. Ia menggunting daun-daun mawar yang akan kering. Itu dilakukan agar bunga-bunga mawar itu lebih terlihat menarik di mata para calon pembeli. Sesekali Sagita menyempatkan diri menghirup aroma mawar itu. Harum sekali. Wanginya kontras dengan wangi penjara yang ia tempati seminggu yang lalu.

"Mawar, mawar apa yang bisa bikin lontong?" tanya Cika pada Risa.

"Kalau ngasih tebak-tebakan itu tolong yang masuk akal. Mana ada mawar bisa masak lontong." Risa menjawab sambil mengelap pot-pot bunga ya terbuat dari batu marmer.

"Adalah. Mawar anak tetangga kita, dia bisa buat lontong. Kan kemarin kamu yang makan lon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status