Share

Cinta Sang CEO
Cinta Sang CEO
Author: Nadira Kintania AZ

Bab 1 One Night Stand

Hari ini malam terakhir Galaksi di Jakarta

Miliarder blasteran Eropa-Asia itu menghabiskan malamnya di club ternama, hanya CEO dari perusahaan besar yang menjadi member clu ekslusif ini,baik pria maupun wanita. Hanya member tertentu yang di perkenankan membawa satu saja non member untuk mendampinginya.

Syarat memasuki club itu juga harus mengunakan topeng setengah wajah, dan anggotanya bebas melakukan apa saja.

Topeng itu menutupi identitas mereka, dan tentu saja identitas mereka akan aman di tangan pengurus club.

Galaksi sendiri sudah menjadi member di club tersebut sudah sejak 2 tahun yang lalu, dan ia selalu menyempatkan untuk datang ke club itu setiap kali berkunjung ke rumah Omanya, sekaligus mendatangi kantor cabang yang ada di Jakarta.

“Tuan, Mr.Alex berhalangan hadir malam ini, tapi ia berjanji akan mendatangi anda ke Amsterdam.” Seru Kevin asisten pribadi sekaligus tangan kanan Galaksi.

“Kau percaya dengan omong kosong pria tua itu? Saya menjamin dia tidak akan pernah menampakkan batang hidungnya di Amsterdam, segera akuisisi perusahaannya, saya sudah memberikan tenggang waktu yang lama, dan pria tua itu memanfaatkannya dengan baik.” Tegas Galaksi

“Baik tuan.”

“Yasudah saya ingin kembali ke Apartemenku, kau urus pembayarannya, saya ingin istirahat dan jangan ganggu saya” Ucap Galaksi

Setelah mengatakan itu Galaksi dengan santai jalan menuju private lift yang akan membawanya ke apartemen pribadi di lantai atas gedung ini.

Ia melangkah santai dengan gaya memasukan satu tangannya ke dalam saku celana panjangnya, mengabaikan para wanita yang menggoda dan menatap penuh minat padanya sepanjang jalan menuju lift.

Galaksi meletakkan tangannya ke sensor lift, pintu lift terbuka dan ia melangkah masuk ke dalam lift tersebut.

Tapi saat pintu lift nyari tertutup,tangan seseorang menahannya hingga akhirnya pintu lift kembali terbuka, dan seorang wanita dengan langkah gontai ikut masuk ke dalam private liftnya.

Dengan panik tangan lentik wanita tersebut menekan tombol close hingga pintu lift kembali tertutup.

Galaksi bersandar pada dinding lift, sambil melihat wanita tersebut yang mulai menghela nafas lega, kejadiannya cukup cepat hingga

Galaksi tidak sempat mencegah wanita itu untuk ikut masuk bersamanya.

Sambil bersendekap dan menarik turunkan sebelah alisnya tinggi-tinggi, Galaksi, Galaksi melihat wanita itu secara menyeluruh. Wanita itu menggunakan mini dres hitam tanpa lengan seatas lutut, topengnya sendiri tidak mampu menutupi kecantikan alami wanita itu, sementara rambut drak brown panjangnya di biarkan tergerai indah menutupi sebagian bahunya yang terlihat putih bersih, semakin menambah anggun penampilannya.

“Apa kau juga pemilik salah satu apartemen disini sayang?” Tanyanya tapi wanita itu menggeleng

“Tidak, tapi biarkan saya ikut ke atas dulu, ada yang berniat menjebak saya, ohhh” wanita itu mengerang pelan sambil memeluk dirinya sendiri.

“Ada apa denganmu”

Galaksi melangkah maju mendekati wanita itu dan menyentuh bahunya yang terbuka.

Wanita itu kembali mengerang saat telapak tangan Galaksi menyentuh kulitnya, layaknya magnet, wanita itu langsung tertarik ke arahnya lalu memeluk dan ingin menciumnya.

Galaksi berhasil menghindar dan mendorong wanita tersebut sampai terjatuh.

“Awww” pekik wanita itu

“Apa tujuan kau kesini sama wanita lainnya? Menginginkan anak dari pria asing yang mapan tanpa ikatan pernikahan? Maaf nona saya buka pria yang kau maksud” geram Galaksi

Meski begitu matanya tidak bisa beralih dari wanita itu, seolah-olah sesuatu telah menguncinya.

“Tolongg...panas..aku merasa panas tolong bantu aku” rintih wanita itu sambil menekuk dan memeluk kedua lututnya.

Galaksi mengerti apa yang tengah di alami oleh wanita tersebut, “ya tuhan, apa ada yang memberimu obat perangsang”? Tanyanya

“Panas..tolongg aku” hanya kata itu yang keluar dari mulut wanita itu

Sejurus akhirnya pintu lift terbuka,tidak mau terlibat masalah di negara lain, Galaksi bergegas keluar melewati wanita itu dan langsung mengumpat pelan saat membayangkan wanita malang itu bisa saja di gilir di bawah sana kalau ia tidak menolongnya.

Galaksi bukanlah pria suci, tapi lebih baik pria itu melewati malam ini bersama dengannya alih-alih dengan pria hidung belang di bawah sana.

Selain itu Galaksi merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang tidak mau melepaskan wanita ini begitu saja.

Sambil menggerutu kesal, Galaksi membopong wanita tersebut di lengannya bak bridal style lalu membawanya masuk ke dalam apartemennya, wanita itu terus saja menyurukan wajahnya ke ceruk leher Galaksi dan erangan protes keluar dari mulutnya saat Galaksi menurunkannya.

“Jangan pergi, kamu harus membantuku, aku sedang sekarat”.pinta Aliza sambil menahan tangan Galaksi

“Aku mau mengambilkan mu minum,pasti tenggorokan mu kering” ujar Galaksi menepis tangan wanita itu, dan ia bergegas menuju dapur dan menuangkan segelas air dingin untuk wanita itu.

“Apa yang kau lakukan, kenapa kamu membuka pakaianmu” tanya Galaksi saat kembali ke ruang tamu dan melihat wanita itu sudah terlihat polos

“Aku tidak tau, ini semua di luar kendaliku,tolong selamatkan aku dari neraka ini aku sudah tidak tahan lagi, tolong bantu aku”...

“Minum ini” seru Galaksi sambil mengulurkan segelas air dingin dan wanita itu langsung meneguknya sampai habis dan menyerahkan kembali gelas kosong itu pada Galaksi.

“Apa kau tau hanya ada satu cara untuk membantumu dalam siksaan itu”

“Cara apapun akan aku lakukan asal aku bisa bebas dari siksaan ini rasanya panas sekali aku tidak tahan, cepat bantu aku”.

Galaksi menaikkan sebelah alisnya “Kau sedang memerintah atau sedang meminta tolong” tanyanya

“Cepat lakukan apa yang harus kamu lakukan,aku sudah tidak tahan”. Teriak wanita itu

“Kalau itu maumu” Seru Galaksi sebelum mengendong lagi wanita itu dan membawanya ke kamar lalu merebahkannya di atas tempat tidurnya

“Kenapa kau membawaku ke kamar,apa kau berniat melecehkan ku?” tanya wanita itu dengan panik

“Inilah satu-satunya cara untuk meringankan penderitaan mu itu sayang, aku berada dalam dirimu” jawab Galaksi sambil tersenyum tipis dan menanggalkan semua pakaiannya, wanita itu menjerit sambil menutupi wajahnya

“Kau bertingkah seperti wanita baik-baik saja, tidak ada gadis baik-baik yang akan memasuki club ini” cibir Galaksi sambil mendekati wanita itu

“Apa tidak ada cara lain lagi?” tanya wanita itu sambil menarik selimut untuk menutupi badannya tapi Galaksi menyibak selimut itu dan membuangnya ke lantai.

“Ini satu-satunya cara, sayang!”

“Kau!!” geram wanita itu sambil melotot kearah galaksi

Galaksi membuka laci mejanya lalu mengumpat pelan saat tidak mendapatkan apa yang dia cari

‘Sial, aku belum pernah berhubungan tanpa alat pelindung. Rutuknya dalam hati

Wanita itu menggeleng dengan kuat, “Tidak itu tidak boleh”

Galaksi mengangkat bahunya, “Terserahmu , kalau begitu aku tidak bisa membantumu,biar kita sama-sama tersiksa”.

Wanita itu dengan keras kepala menolak permintaan Galaksi, dan menahan gairahnya sekuat tenaganya, meskipun pada akhirnya wanita itu menyerah juga.

“Cepat lakukan sialan, apapun itu asal bisa membebaskanku”. Perintahnya

‘Wanita ini luar biasa, mampu meminta tolong dalam bentuk perintah, gumab Galaksi dalam hati sambil memposisikan diri di atas wanita itu.

Galaksi mencium bibir wanita itu,awalnya wanita itu kaget, tapi lama kelamaan wanita itu menikmatinya juga bahkan ikut berpatisipasi dalam ciuman tersebut.

Tidak ingin membuang waktu lagi, Galaksi menyatukan tubuhnya dengan wanita tersebut dengan sekali hentakan.

“Arrrrrrrgggggghhhh” jerit wanita tersebut

Terlambat

Dengan kedua siku menopang tubuhnya, Galaksi mengangkat sedikit tubuhnya untuk menatap wajah wanita itu.

“Ya tuhan! Ini yang pertama kali untuk mu? Kenapa kau berada dalam club itu, tanyanya dengan nada tidak percaya”.

‘Siapa yang dengan tega telah menjebak wanita ini?’ lanjutnya dalam hati.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status